Friday 27 January 2017

Obesitas Bukan Pemicu Asma Justru Sebaliknya

Obesitas Bukan Pemicu Asma Justru Sebaliknya, Banyak Orang Menyangka Bahwa Dengan Obesitas Dapa Picu Penyakit Asma!
Apakah anak Anda memiliki asma? Jika iya, maka ia cenderung mengalami obesitas di masa kecil atau remaja, demikian menurut sebuah penelitian.

Informasi Pengobatan Asma Bisa Ke Halaman : Obat Asma

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak kecil penderita asma cenderung mengalami obesitas sebesar 51 persen dalam 10 tahun ke depan dibandingkan dengan anak yang tidak mengalaminya.
"Diagnosis dan pengobatan dini bisa membantu mencegah epidemik obesitas saat kecil," ujar Frank D. Gilliland, profesor di University of Southern California (USC), Amerika Serikat.
Meskipun belum kelas apakah anak dengan asma memiliki risiko obesitas lebih besar, atau justru sebaliknya, mereka mengungkapkan bahwa asma dan obesitas memberi efek buruk pada satu sama lain.
Salah satu penyebab mengapa anak asma bisa mengalami obasitas adalah karena masalah pernapasan tersbeut membuat penderita menjadi sedikit bergerak atau berolahraga.
Selain itu, efek samping dari pengobatan asma adalah penambahan berat badan. Dampaknya, penderita bisa terkena penyakit metabolik lain, seperti prediabetes dan diabetes tipe 2 kelak.
"Hasil studi juga juga menunjukkan bahwa inhaler asma juga bisa membantu mencegah obesitas pada anak. Meskipun penelitian ini menggaransi studi selanjutnya, menarik mengetahui adalah korelasi antara aktivitas fisik dengan penggunaan obat-obatan asma," tambahnya.
Studi tersebut menanalisa data dari 2.171 anak taman kanak-kanak dan kelas satu di mana 13,5 persen di antaranya terkena asma, namun tidak obesitas. Sepuluh tahun kemudian, sebanyak 15,8 persen dari mereka terkena obesitas.

Banyak Kasus Kesalahan Diagnosa Pada Pengidap Asma

Banyak Kasus Kesalahan Diagnosa Pada Pengidap Asma, Penyakit Asma Memang Sulit Di Identifikasi Kebanyakan Pasien Salah Diagnosa Penyakit Asma!
Satu dari tiga orang dewasa didiagnosa asma, namun tidak benar-benar mengalami gangguan paru-paru kronis. Para peneliti melakukan tes fungsi paru-paru pada 613 orang dewasa yang telah didiagnosa asma dalam lima tahun terakhir.
Penelitian menyebutkan, dari banyak orang yang diteliti sebanyak 33 persen atau 203 orang salah diidentifikasi. Artinya, 33 persen orang sebenarnya tidak menderita penyakit ini.
Asma bisa saja sulit didiagnosa karena tidak semua pasien memiliki gejala yang sama. Misalnya, tidak semua merasakan kesulitan bernafas, nyeri dada, batuk dan mengi. Beberapa pasien asma kronis mengalami periode remisi.

Baca Juga: Obat Asma Dan Cara Membuat Ramuan Herbal Untuk Mengobati Asma

"Kami menyatakan beberapa pasien ini benar-benar tidak terkena asma. Padahal mereka sudah mengonsumsi obat asma selama lima tahun terakhir,” kata peneliti utama, Dr. Shawn Aaron dari University of Ottawa dan Ottawa Hospital Research Institute.
"Beberapa pasien ini jelas salah didiagnosis dan mereka memiliki kondisi lain selain asma,” tambah Aaron, seperti dilansir dari Fox News, Kamis (19/1). Peneliti meminta semua pasien melakukan tes pernapasan untuk melihat seberapa cepat udara keluar dari paru-paru mereka. Pengukuran ini dikenal sebagai arus puncak ekspirasi. Semua peserta juga melakukan tes tantangan bronkial.
Untuk penilaian, pasien menghirup obat yang menyebabkan tabung bronkial mengerut, di mana simulasi kondisi yang dapat menyebabkan asma untuk melihat seberapa baik saluran udara bereaksi.
Setiap pasien juga melakukan tes spirometri yang mengukur fungsi paru-paru dengan melihat seberapa banyak orang menghirup udara, berapa banyak mereka menghembuskan napas dan seberapa cepat mereka menghembuskan napas.
Banyak yang ditemukan memiliki kondisi seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD), gastroesophageal reflux (GERD) atau yang berhubungan dengan kecemasan hiperventilasi. Jenis penyaki ini bukan termasuk penyakit asma.


.

obat------asma.blogspot.com obat------asma.blogspot.co.uk obat------asma.blogspot.de obat------asma.blogspot.jp obat------asma.blogspot.com.ar obat------asma.blogspot.com.br obat------asma.blogspot.ca obat------asma.blogspot.ch obat------asma.blogspot.dk obat------asma.blogspot.com.es obat------asma.blogspot.fr obat------asma.blogspot.gr obat------asma.blogspot.hk obat------asma.blogspot.ie obat------asma.blogspot.co.il obat------asma.blogspot.it obat------asma.blogspot.in obat------asma.blogspot.kr obat------asma.blogspot.nl obat------asma.blogspot.co.nz obat------asma.blogspot.mx obat------asma.blogspot.be obat------asma.blogspot.com.au obat------asma.blogspot.tw obat------asma.blogspot.cz obat------asma.blogspot.ae obat------asma.blogspot.pt obat------asma.blogspot.fi obat------asma.blogspot.sk obat------asma.blogspot.ru obat------asma.blogspot.no obat------asma.blogspot.sg obat------asma.blogspot.hu obat------asma.blogspot.ro obat------asma.blogspot.se obat------asma.blogspot.co.at

Monday 12 December 2016

Kunyit Ramuan Untuk Pengidap Diabetes

Kunyit Ramuan Untuk Pengidap Diabetes, Diabetes adalah penyakit yang diam-diam dapat menyiksa tubuh serta membunuh satu per satu nyawa manusia. Dengan lifestyle yang semakin memburuk, resiko terserang penyakit ini semakin besar saja. Apalagi dewasa ini kesadaran untuk berolahraga serta hidup sehat tidak meningkat dan hanya menyasar sebagian kecil orang di dunia.  Saat menderita diabetes, banyak sekali pantangan makanan yang tak boleh dikonsumsi. Terutama makanan yang manis-manis, berlemak dan tinggi kalori.
Kunyit Ramuan Untuk Pengidap Diabetes, Memang nenek moyang kita sudah tahu benar kalau kunyit adalah produk empon-empon yang kaya manfaat dan ampuh mengatasi berbagai penyakit. Hasil penelitian medis modern menyatakan bahwa bahan yang terkandung di dalam kunyit ini dapat mencegah seseorang terserang diabetes dalam jangka yang cukup panjang. Selain itu, antioksidan di dalam kunyit dapat membantu mencegah kanker serta mencegah peradangan. Hebat ya si kunyit ini.
Ingin agar tubuhmu tetap sehat dan jauh dari incaran diabetes? Kuncinya adalah hidup sehat, memilih makanan yang memang bernutrisi dan dibutuhkan oleh tubuh, serta berolahraga.

Akibat gula darah tinggi

Akibat gula darah tinggi akan berdampak pada kerusakan pada jaringan tubuh yang dapat menimbulkan penyakit diabetes basah yang dapat memperparah luka sehingga luka sekecil apapun bisa semakin melebar. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan sistem jaringan tubuh diantaranya:
  • Kerusakan saraf (neuropati). Bila Anda memiliki kerusakan saraf, Anda mungkin tidak merasakan sakitnya luka atau blister sampai luka itu berkembang lebih buruk atau menjadi terinfeksi.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ketika pertahanan alami tubuh menurun, bahkan luka kecil dapat terinfeksi.
  • Penyempitan Pembuluh Arteri. Orang-orang dengan penyumbatan arteri di kaki apabila terluka dibagian kaki maka akan sangat cepat mengembangkan luka dan sangat rentan untuk terinfeksi sehingga memperparah kondisi luka. arteri menyempit akan membuat sulit bagi darah untuk sampai ke luka. mengingat aliran darah dapat mempercepat penyembuhan luka, sehingga apa pun yang menghalangi hal itu dapat membuat luka lebih mungkin untuk menjadi terinfeksi.

Gula Darah Dan Diabetes

Gula Darah Dan Diabetes, Informasi Tentang Glukosa dan penyakit diabetes yang perlu Anda ketahui!
Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Akibat Penyakit Diabetes Basah

Akibat Penyakit Diabetes Basah, Pembahasan mengenai komplikasi yang dapat di timbulkan penyakit diabetes basah!
Semua bentuk diabetes meningkatkan risiko komplikasi dalam jangka panjang. Hal ini berkembang setelah 10-20 tahun, tetapi bisa saja gejala pertama muncul pada mereka yang belum terdiagnosis selama waktu tersebut.
Komplikasi utama jangka panjang adalah rusaknya pembuluh darah. Penderita diabetes dua kali lebih berisiko untuk mendapat penyakit kardiovaskular[10] dan sekitar 75 persen kematian akibat diabetes disebabkan oleh penyakit jantung korner. Penyakit pembuluh besar lainnya adalah stroke, dan penyakit pembuluh darah tepi (peripheral vascular disease).
Komplikasi pembuluh darah mikro akibat diabetes termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan syaraf. Kerusakan pada mata dikenal sebagai diabetic retinopathy, yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina, dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan secara berangsur dan akhirnya buta. Kerusakan pada ginjal dikenal sebagai diabetic nephropathy, dapat menimbulkan parut, kehilangan protein, dan kadang-kadang mengalami ginjal kronis, yang kadang-kadang memerlukan dialisa atau transplantasi ginjal. Kerusakan pada syaraf dikenal sebagai diabetic neuropathy, yang biasanya merupakan komplikasi utama dari diabetes. Gejala-gejalnya dapat meliputi numbness, tingling, nyeri, dan sensasi nyeri lainnya, yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. Diabetic foot (seperti diabetic foot ulcers) mungkin timbul, dan sulit untuk ditangani, kadang-kadang memerlukan amputasi. Sebagai tambahan, proximal diabetic neuropathy menyebabkan nyeri pada muscle wasting dan menjadi lemah.
Terdapat hubungan antara berkurangnya kognitif dengan diabetes. Dibandingkan mereka yang tanpa diabetes, penderita diabetes mengalami penurunan fungsi kognitif 1,2 hingga 1.6 kali lebih besar.

Macam Macam Diabetes Yang Perlu Diketahui

Macam Macam Diabetes Yang Perlu Diketahui, Penyakit diabetes dibedakan menjadi beberapa macam tipe, berikut ulasannya!
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan simtoma: Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes melitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM. dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
  • Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
  • Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
  • Not insulin requiring diabetes.
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggris: non insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke-10 International Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes melitus dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan sebagai penyakit pankreas eksokrin pada lintasan fibrocalculous pancreatopathy yang menginduksi diabetes melitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai simtoma rasio gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosis diabetes.